Selasa, 09 Agustus 2011

Precedence

salah satu qos yang umum digunakan di difserv, 3 bit field TOS sudah digantikan oleh DSCP yang menjadi 6 bit.kemudian sisanya 2 bit lagi adalah ECN (Explicit Congestion Notification)

teorinya ada 2^6 DC = 64 jumlah marking dalam DSCP.
tapi dalam prakteknya umumnya mengikuti defenisi Per-Hop Behaviour (PHB):
- Default PHB (Per hop behaviour) - yang adalah Best Effort traffic
- Expedited Forwarding (EF) PHB = untuk low latency traffic
- Assured Forwarding (AF) PHB = memberikan jaminan pengiriman untuk kondisi yang di tentukan.
- Class Selector PHBs = yang akan mempertahankan kompabilitas dengan IP Precedence field.

pembahasan satu-persatu :
Default PHB
Adalah hanya tingkah laku yang jika ada traffic yang tidak sesuai dengan class manapun maka akan di berlakukan Best Effort.Value dari PHB ini adalah '000000' (dalam binary)

Expedited Forwarding (EF) PHB
Digunakan saat akan menangani traffic yang sangat rentan dengan low delay, low loss, low jitter. ini sangat cocok dengan voice, video, dan realtime karaktiristik traffic.nantinya EF akan memberikan aturan ketat priority queuing daripada traffic class yang lain. kenapa begitu? karena kelebihan EF traffic akan menyebabkan delay dan effect jitter dan delay toleransi kedalam class.jadi seringkali EF class akan di atur lebih ketat dengan admission control, policing dan mekanisme yang lain. Network akan melimit traffic tidak lebih dari 30% dan lebih sering jauh lebih sedikit dari kapasitas link, rekomendasi DSCP untuk EF adalah 101110 = 46.

Assured Forwarding (AF) PHB group
Assured Forwarding (AF) Behavior Group

Class 1 Class 2 Class 3 Class 4
Low Drop AF11 (DSCP 10) AF21 (DSCP 18) AF31 (DSCP 26) AF41 (DSCP 34)
Med Drop AF12 (DSCP 12) AF22 (DSCP 20) AF32 (DSCP 28) AF42 (DSCP 36)
High Drop AF13 (DSCP 14) AF23 (DSCP 22) AF33 (DSCP 30) AF43 (DSCP 38)


Tail Drop
Penjelasan gampangnya adalah sebuah metode dari queue dasar, yang akan mengueue packet sesanggup buffernya, dan tiba saatnya buffer penuh maka packet yang terakhir akan di drop dan terjadilah yang di semut kemacetan (Congestion).


Weighted random early detection
adalah salah satu metode queuing yang memeungkinkan membagi queue berdasarkan classnya masing - masing.mari bayangkan sebuah (single) antrian (queue) memiliki beberapa queue berbeda dengan batas berebeda (Threshold).jadi, batas queue dari masing-masing queue akan dibagi2 menjadi beberapa class.
contoh : jika sebuah queue mungkin memiliki queue low threshold untuk suatu packet lower priopity, nah sedangkan ada juga paket di antrian tersebut dengan priority tinggi (higher priopity packet) apa yg terjadi? maka paket akan di proteksi untuk tidak di drop sama dengan yg low priority di QUEUE UFFER YANG SAMA!
jadi ini adalah turunan RED yang memungkinkan prioritas untuk packet yang penting untuk di beri prioritas di buffer queue yang sama.

PQ (Priority queue)
Priopity queue adalah salah satu metode qos dengan queue, dimana nantinya akan ada 2 priority yaitu : high priority, low priority.untuk menentukan harus benar2 yakin, KARENA OH KARENA, dapat di pastikan jika ada packet yg di tentukan sebagai low priopity maka packet itu tidak akan pernah di kirim SAMPAI packet dengan HIGH PRIORITY selesai dikirim, padahal buffer queue dengan high priority tidak akan pernah digunakan oleh packet dengan low priority.
* priority queue tidak dapat digunakan di tunnel interface

CQ (Custom Queue)
nah custom queue ini dapat di custom sesuai namanya tapi malah tidak disarankan oleh cisco (dubrak ada2 aja. terus setiap dari queue defaultnya dapat memeproses 1500 bytes dari queue 1, kemudian 3000 bytes queue 2 dan queue 3 dan queue 4 dst. semua di jadikan sama perlakukan dan metode queuenya, tanpa melihat protocol type, pcaket size dll.
juga kita bisa buat seperti jika http memekan 25% total bandwitch, telnet 10% total bandwitdh dan meletakkan kedalam queuenya seperti diatas.

Tidak ada komentar: