Rabu, 10 Agustus 2011

Loadbalancing atau loadsharing?

hmmm, pengertian dari judul diatas ada yg bisa terangkan maksudnya?
loadbalancing membagi 1 packet yang sama persis ke dua link dengan tujuan yg sama?
loadsharing ? membagi 2 packet yang berurutan ke dua link dengan tujuan yg sama?
bener begitu? masa sih, ok kita bahas..

Kita langsung berbicara protocol dalam ospf dan eigrp.
ospf tidak dapat meloadsharing packet nya secara unequal, sedangkan eigrp dapat, dengan variance. caranya agar ospf dapat meloadsharing yaitu dengan merubah cost dari interface.

nah, masalahnya adalah untuk :
- proses-switching loadbalancing adalah berdasarkan per-paket basis dan tanda * adalah point untuk interface yang akan mengirim paket selanjutnya akan di kirim.

- Fast-switching melakukan load balancing adalah berdasarkan per-destination basis dan tanda * point untuk interface yang mana akan menjadi next destination-based flow akan di kirim.

contoh :
M2515-B# show ip route 1.0.0.0
Routing entry for 1.0.0.0/8
Known via “rip”, distance 120, metric 1
Redistributing via rip
Advertised by rip (self originated)
Last update from 192.168.75.7 on Serial1, 00:00:00 ago
Routing Descriptor Blocks:
* 192.168.57.7, from 192.168.57.7, 00:00:18 ago, via Serial0
Route metric is 1, traffic share count is 1
192.168.75.7, from 192.168.75.7, 00:00:00 ago, via Serial1
Route metric is 1, traffic share count is 1

tanda * akan terus berpindah2 pada jalur yg beban biayanya sama seperti di lihat di atas.

nah untuk per-Destination dan per-Packet Load Balancing akan kita bahas,
artinya kita dapat menset loadbalancing per-destination atau per-packet,
Per-Destination loadbalancing berarti router mendistribute packet based berdasarkan destination address.contoh kita memilki 2 path ke network yang sama (ingat ya network yg sama, berarti bisa jadi banyak host disana), semua packet untuk destination1 pergi melalui path 1, dan packet untuk destination 2 pergi melalui path 2, dan seterusnya untuk packet2 berikutnya berulang bergantian.
masalahnya yaitu berpotensial untuk unequal pengunaan link, karena bilan satu host menerima lebih banyak traffic dari satu link yang berarti link satu lagi akan terbengkalai tidak digunakan.

Per-packet load-balancing artinya router akan mengirim satu paket untuk destination 1 melalui jalur 1 dan paket 2 untuk tujuan yg sama melalui jalur 2 dan begitu seterusnya.perpacket load-balancing ini menjamin equal load melalui 2 link tersebut, nah tapi ini juga berpotensial paket akan tiba telat karena melalui link yang berbeda bandwidth dan delaynya.
per packet load balancing melakukan meneruskan packet berdasarkan outgoing interface untuk semua paket dengan melihat route table dan memilih interface terakhir yang digunakan.ini memastikan equal utilization dari link, tapi prosessor intensive sekali dalam proses forwarding packet yang artinya akan memakan resource prosessor.ini tidak cocok untuk interface yang cepat.

Router# config t
Router(config)# interface Ethernet 0
Router(config-if)# no ip route-cache

Sekarang CPU akan melihat setiap single paket dan meloadbalancing semua jalur di routing table untuk destiantion.ini dapat memakan CPU. Untuk re-enable fast switching ketik lagi :

Router# config t
Router(config)# interface Ethernet 0
Router(config-if)# ip route-cache

switching ceperti Cisco Express Forwarding (CEF) dapat melakukan per-packet dan per-destination load-balancing lebih cepat. namun dapat memakan resources CPU.

Selasa, 09 Agustus 2011

Precedence

salah satu qos yang umum digunakan di difserv, 3 bit field TOS sudah digantikan oleh DSCP yang menjadi 6 bit.kemudian sisanya 2 bit lagi adalah ECN (Explicit Congestion Notification)

teorinya ada 2^6 DC = 64 jumlah marking dalam DSCP.
tapi dalam prakteknya umumnya mengikuti defenisi Per-Hop Behaviour (PHB):
- Default PHB (Per hop behaviour) - yang adalah Best Effort traffic
- Expedited Forwarding (EF) PHB = untuk low latency traffic
- Assured Forwarding (AF) PHB = memberikan jaminan pengiriman untuk kondisi yang di tentukan.
- Class Selector PHBs = yang akan mempertahankan kompabilitas dengan IP Precedence field.

pembahasan satu-persatu :
Default PHB
Adalah hanya tingkah laku yang jika ada traffic yang tidak sesuai dengan class manapun maka akan di berlakukan Best Effort.Value dari PHB ini adalah '000000' (dalam binary)

Expedited Forwarding (EF) PHB
Digunakan saat akan menangani traffic yang sangat rentan dengan low delay, low loss, low jitter. ini sangat cocok dengan voice, video, dan realtime karaktiristik traffic.nantinya EF akan memberikan aturan ketat priority queuing daripada traffic class yang lain. kenapa begitu? karena kelebihan EF traffic akan menyebabkan delay dan effect jitter dan delay toleransi kedalam class.jadi seringkali EF class akan di atur lebih ketat dengan admission control, policing dan mekanisme yang lain. Network akan melimit traffic tidak lebih dari 30% dan lebih sering jauh lebih sedikit dari kapasitas link, rekomendasi DSCP untuk EF adalah 101110 = 46.

Assured Forwarding (AF) PHB group
Assured Forwarding (AF) Behavior Group

Class 1 Class 2 Class 3 Class 4
Low Drop AF11 (DSCP 10) AF21 (DSCP 18) AF31 (DSCP 26) AF41 (DSCP 34)
Med Drop AF12 (DSCP 12) AF22 (DSCP 20) AF32 (DSCP 28) AF42 (DSCP 36)
High Drop AF13 (DSCP 14) AF23 (DSCP 22) AF33 (DSCP 30) AF43 (DSCP 38)


Tail Drop
Penjelasan gampangnya adalah sebuah metode dari queue dasar, yang akan mengueue packet sesanggup buffernya, dan tiba saatnya buffer penuh maka packet yang terakhir akan di drop dan terjadilah yang di semut kemacetan (Congestion).


Weighted random early detection
adalah salah satu metode queuing yang memeungkinkan membagi queue berdasarkan classnya masing - masing.mari bayangkan sebuah (single) antrian (queue) memiliki beberapa queue berbeda dengan batas berebeda (Threshold).jadi, batas queue dari masing-masing queue akan dibagi2 menjadi beberapa class.
contoh : jika sebuah queue mungkin memiliki queue low threshold untuk suatu packet lower priopity, nah sedangkan ada juga paket di antrian tersebut dengan priority tinggi (higher priopity packet) apa yg terjadi? maka paket akan di proteksi untuk tidak di drop sama dengan yg low priority di QUEUE UFFER YANG SAMA!
jadi ini adalah turunan RED yang memungkinkan prioritas untuk packet yang penting untuk di beri prioritas di buffer queue yang sama.

PQ (Priority queue)
Priopity queue adalah salah satu metode qos dengan queue, dimana nantinya akan ada 2 priority yaitu : high priority, low priority.untuk menentukan harus benar2 yakin, KARENA OH KARENA, dapat di pastikan jika ada packet yg di tentukan sebagai low priopity maka packet itu tidak akan pernah di kirim SAMPAI packet dengan HIGH PRIORITY selesai dikirim, padahal buffer queue dengan high priority tidak akan pernah digunakan oleh packet dengan low priority.
* priority queue tidak dapat digunakan di tunnel interface

CQ (Custom Queue)
nah custom queue ini dapat di custom sesuai namanya tapi malah tidak disarankan oleh cisco (dubrak ada2 aja. terus setiap dari queue defaultnya dapat memeproses 1500 bytes dari queue 1, kemudian 3000 bytes queue 2 dan queue 3 dan queue 4 dst. semua di jadikan sama perlakukan dan metode queuenya, tanpa melihat protocol type, pcaket size dll.
juga kita bisa buat seperti jika http memekan 25% total bandwitch, telnet 10% total bandwitdh dan meletakkan kedalam queuenya seperti diatas.

Kamis, 04 Agustus 2011

Beda Dot1q dengan ISL

pertanyaan yg gampang tapi seringkali tidak bisa di jawab dengan 'sungguh-sungguh' hehe, mulai sekarang gua akan sering menggunakan kata sungguh-sungguh yg artinya paham benar buat gw.

Trunk di dalam koneksi layer 2 digunakan untuk membawa lalu lintas yang dimiliki beberapa VLAN antara perangkat melalui link yang sama. Sebuah perangkat dapat menentukan lalu lintas VLAN milik menurut pengenal VLAN nya. Identifier VLAN adalah tag yang dienkapsulasi dengan data. ISL dan 802.1Q dua jenis enkapsulasi yang digunakan untuk membawa data dari beberapa VLAN melalui trunk link.

ISL merupakan protokol proprietary cisco untuk hubungan antar switch, artinya tidak akan mungkin switch merk perangkat lain untuk menggunakan ISL.
ISL hanya mendukung 1000 vlan. Dalam ISL original frame akan di encapsulasi dan ditambahkan sebuah header sebelum frame di bawa melalui line trunk, begitu frame tersebut sampai di penerima akhir trunk! maka header yg ditambahkan kemudian dibuang dan frame kemudian diteruskan ke vlan yg dituju.

802.1Q adalah standar IEEE untuk frame penandaan pada batang dan mendukung hingga 4096 VLAN. Dalam 802.1Q, yang trunking menyisipkan perangkat tag 4-byte ke frame asli dan frame check sequence (FCS) sebelum perangkat mengirim frame melalui link trunk. Pada ujung penerima, tag akan dihapus dan bingkai diteruskan ke VLAN yg di assign.

ingat, ada penambahan tag sebanyak 4 byte.

IEEE 802.1Q Frame

Berikut dot1q frame, lihat ada penambahan 4 byte(8bit x 4 = 32) diantara destination address dengan Type/LEN.




Menjadi lengkapnya seperti ini :



lengkapnya isi 4 byte nya :



Field Descriptions

This section provides detailed descriptions of the 802.1Q frame fields.

TPID—Tag Protocol Identifier

The Tag Protocol Identifier is a 16-bit field. It is set to a value of 0x8100 in order to identify the frame as an IEEE 802.1Q-tagged frame.

Priority

Also known as user priority, this 3-bit field refers to the IEEE 802.1p priority. The field indicates the frame priority level which can be used for the prioritization of traffic. The field can represent 8 levels (0 through 7).

CFI—Canonical Format Indicator

The Canonical Format Indicator is a 1-bit field. If the value of this field is 1, the MAC address is in noncanonical format. If the value is 0, the MAC address is in canonical format.

VID—VLAN Identifier

The VLAN Identifier is a 12-bit field. It uniquely identifies the VLAN to which the frame belongs. The field can have a value between 0 and 4095.

Frame Size

The 802.1Q tag is 4 bytes. Therefore, the resulting Ethernet frame can be as large as 1522 bytes. The minimum size of the Ethernet frame with 802.1Q tagging is 68 bytes.