Kamis, 11 Februari 2010

Routing BGP single default route(default-originate)


Routing BGP single default route
Posted in BGP by giat on September 12, 2008

Konfigurasi BGP dengan single default route merupakan settingan routing untuk mengenal routing network yang berada diluar routing tabel yang ada. Misalnya terdapat suatu interkoneksi dengan ISP(internet service provider) dengan router tetangga/neighbor hal ini akan membuat routing pada ISP tidak akan sampai ke router yang kita miliki(konfigurasi). Untuk ini kita membutuhkan konfigurasi router BGP yakni Default-originate, settingan tersebut akan membuat routing pada ISP dapat sampai ke router kita.Sebagai contoh di bawah ini
akan menjelaskan konfigurasi router BGP dengan Default-originate.

Penjelasan pada gambar dimana pada kedua router saling terhubung dengan memakai nomor AS sama AS-1. Router A terkoneksi ke Router B dengan network 10.1.1.0 kedua router tersebut dapat saling berkomunikasi tanpa ada halangan. Router B terkoneksi dengan ISP atau Internet dengan network address 10.1.2.0/30 hal ini akan membuat router A tidak bisa mengenal network tersebut karena berada diluar routing tabel router A, untuk itu diperlukan konfigurasi default-route agar network luar dapat dikenal. Berbeda settingan default-router untuk router BGP, kali ini BGP akan memakai settingan sendiri yakni default-originate.

Default-originate akan menerangkan network diluar tabel routing yang kita miliki. Sama halnya dengan settigan routing default-route dipakai untuk routing internal.

Router A

router bgp 1

neighbor 10.1.1.2 remote-as 1

no sync

Router B

router bgp 1

neighbor 10.1.1.1 remote-as 1

neighbor 10.1.1.1 default-originate route-map exists
!

access-list 1 permit 10.1.2.0 0.0.0.3

!

route-map exists permit 10

match ip address 1

Konfigurasi diatas merupakan settingan pada router BGP untuk mendapatkan tabel routing ISP yang akan diperkenalkan pada Router A. Konfigurasi router B akan mengenal network internet kedalam tabel routing BGP router B sehingga router A dapat mengenal network tersebut. Setelah konfigurasi dilakukan coba periksa hasilnya pada tabel routing masing – masing router baik router A dan B dengan command show ip route untuk routing tabel dan show ip route bgp untuk tabel routing bgp. Apabila pada tabel routing tiap–tiap router menunjukan network address ISP/Internet tersebut berarti konfigurasi yang dilakukan berhasil kalo tidak coba lakukan verifikasi ulang terhadap konfigurasi masing - masing router.

routerA#show ip bgp

BGP table version is 3, local router ID is 172.17.1.1

Status codes: s suppressed, d damped, h history, * valid, > best, i – internal

Origin codes: i – IGP, e – EGP, ? – incomplete

Network Next Hop Metric LocPrf Weight Path

*>i0.0.0.0 10.1.1.2 100 0 i

*>i10.1.2.0/30 10.1.1.2 0 100 0 i

routerA#show ip route

Codes: C – connected, S – static, I – IGRP, R – RIP, M – mobile, B – BGP

D – EIGRP, EX – EIGRP external, O – OSPF, IA – OSPF inter area

N1 – OSPF NSSA external type 1, N2 – OSPF NSSA external type 2

E1 – OSPF external type 1, E2 – OSPF external type 2, E – EGP

i – IS-IS, L1 – IS-IS level-1, L2 – IS-IS level-2, * – candidate default

U – per-user static route, o – ODR, P – periodic downloaded static route

T – traffic engineered route

Gateway of last resort is 10.1.1.2 to network 0.0.0.0

10.0.0.0/30 is subnetted, 2 subnets

B 10.1.2.0 [200/0] via 10.1.1.2

C 10.1.1.0 is directly connected, Serial0

B* 0.0.0.0/0 [200/0] via 10.1.1.2

Terlihat tabel routing router A network – network yang telah diperkenalkan oleh router B. Terdapat network 10.1.2.0 merupakan network ISP/Internet yang telah default-originate kan router B. Network 10.1.1.0 network terkoneksi langsung oleh kedua router. Apabila ada masalah jangan disimpan dalam hati, tanyakan sama orang yang lebih mengerti

Tidak ada komentar: